THE PARALYZED part 10

(GOMAWOYO)

Author : Choi Mina aka me

 Main Casts : L.Joe (Teen Top) Kim Jay Yoo/ Kim Jia (imagination) Niel (Teen Top) Hwang Min Gi (author nyelip) IU (singer)

Support Cast : all member of Teen Top

Genre : action,romance,friendship,family

Rating : Pg17

NB : jangan lupa untuk tetap mendengarkan lagu Agnes Monica – Paralyzed ^^

NO PLAGIATOR AND NO SIDERS

SILENT READERS GO TO THE HELL!!!

***

_LAST EPISODE_

Keningku mengerut.

Jay langsung memeluk Niel dan menangis dipundak pria itu. Ia terus menangis sedangkan Niel berusaha menenangkannya.

Kelakuan Niel terhadap Jay terlihat seperti memperlakukan seorang perempuan. Ani! Tidak mungkin! Tapi Niel baru saja memanggil Jay dengan sebutan Jia?. Aish kepalaku terasa mau meledak.

Aku berpikir lagi

Ya! Jay bukanlah seorang pria.

***


Chunji POV

Kepalaku lagi-lagi memikirkan kejadian semalam, saat Niel dan Jay, entah siapa dia bersikap aneh di depanku. Meski mereka tidak tahu aku melihat dengan mata kepalaku sendiri perlakuan aneh Niel terhadap Jay. Kini diriku telah yakin kalau Jay memang seorang perempuan.

Karena rasa penasaran itulah yang membuat diriku mencari tahu,siapa Jay. Akupun memanggil orang ‘suruhan’ kami setahun yang lalu, orang yang membawa Kim Jae Yoo kepada kami. Kami bertemu di tempat ‘biasa’. Dari merekalah aku mengetahui bahwa Jae hanya memiliki saudara kembar perempuan dan dialah Jay yang selama ini ku kenal. Dia Kim Jia, siswi dari Byorin High School. Yang berada satu tahun di bawahku.

Aku berjalan melewati koridor dan sampailah di depan kamar Jay. Ku ketuk pintu kamarnya dengan kuat. Tak ada sahutan. Ku ketuk lagi, tetap tak ada sahutan. Saat aku hendak mengetuk untuk ketiga kalinya, orang yang ingin kutemui itu tiba-tiba menampakkan diri di belakangku.

“apa yang kau lakukan di depan kamarku?” tanyanya dengan tatapan yang sedikit kesal. Aku tau dia tidak suka dengan kelakuanku ini.

“aku… aku ingin…ah ani..sepertinya aku salah kamar…” bantahku terbata-bata. Ku harap Jay mmm maksudku Jia tidak bertanya-tanya tentang sikapku yang rada aneh

“oh…lalu kenapa kau masih berdiri di sini?” tanyanya curiga

“oh..aku baru akan pergi….annyeong…”

Babo! kenapa aku harus bersikap seperti ini?? Babo! Babo! Babo!

Jia masuk ke kamarnya tanpa mengatakan sepatah kata padaku. Dia terlalu bersikap dingin. Jika dia tau kalau aku tahu dia adalah seorang perempuan, ah… aku tak dapat membayangkan apa yang akan terjadi. Aku memang sengaja tidak bertanya pada Jia mengenai genre nya itu. Sebenarnya aku ingin mengatakan padanya, tapi kurasa ini bukanlah waktu yang tepat. Aku juga ingin mengatakan hal ini pada LJoe, tapi ku rasa, LJoe harus mengetahuinya sendiri. Biar dia yang cari tahu siapa Jay sebenarnya.

Maaf LJoe, aku harus bungkam. Bukan untuk menghianatimu, tapi ini untuk keselamatanmu. Jika saat ini ku katakan padamu, aku takut ini akan menambah beban. Dan akan membuatmu merasa sangat bersalah, karena ku tau kau sangat tidak suka menyakiti perempuan.

Chunji POV End

***

Jia/ Jay POV

Dengan perasaan sedikit heran, akupun memasuki kamar. Ku pikirkan lagi Kenapa Chunji berdiri di depan kamarku dan bertingkah aneh. Apa ada sesuatu yang ingin dia bicarakan? Atau jangan-jangan dia ingin mengerjaiku atau… Ahh… ani… berpikir positive saja. Mungkin dia memang tidak bohong padaku. Positive thinking! Positive thinking!

Drrrrrrtt Drrrrrrrtt

Aku beralih menatap ponsel yang berdering diatas ranjang. Ku perhatikan nama yang tertera di layar. ~Niel Call. Segera ku angkat telpon dari Niel itu.

“hallo Niel?Ada apa?”

apa kau sibuk malam ini?”

“anio…memangnya kenapa?”

“bolehkah kau menemaniku kesuatu tempat?”

“bo?? Kau gila? Mana boleh kita keluar asrama!”

“ahh masalah itu sudah kuatur…mau ya??”rengek Niel dari seberang sana

“ok ok… aku ganti baju dulu…” ucapku menyudahi panggilan

Tuuuuutttt

Niel mau mengajakku kemana? Ah aku tau, mungkin dia ingin mentraktirku. Hahaha…makan gratisss

***

Sampailah aku di depan taman sekolah, tempat yang sangat strategis untuk bertemu. Ku lihat Niel sudah stand by bersama motornya. Langsung kuhampiri Niel

“kita mau kemana?”

“sudahlah kau naik saja”

“Ricky dan Changjo?”

“hanya kita berdua!” ujarnya. Dan kali ini sesuatu terasa aneh di dalam diriku. Aku tak tau bagaimana harus mendeskripsikannya. Aku bingung.

Aku duduk di belakang Niel dan motorpun melaju kencang

***

“Niel-ah! Dari mana kau dapat ijin?” tanyaku setengah berteriak, karena motor melaju kencang dan kalau aku tidak berteriak kupastikan Niel tidak akan mendengarnya

“ku bilang, kita menjenguk keluargaku yang sakit…hahaha…”jawabnya terkekeh

“dasar!!” ku pukul bahu Niel pelan

Tiba-tiba saja Niel memarkirkan motornya di depan sebuah toko

“kau mengajakku kesini? Ini kan toko perlengkapan khusus untuk wanita?”tanyaku seraya turun dari motor

“tidak…”

“lalu??”

“sebelum kita ketempat yang kujanjikan, aku ingin kau berdandan seperti wanita” ujar Niel membuat keningku mengerut.

“kajja!” iapun menggenggam tanganku dan melangkah kedalam toko itu

Kami berputar-putar mencari pakaian yang pantas untukku. Berganti pakaian yang ini dan yang itu. Hingga akhirnya aku menemukan pakaian yang cocok. Dress selutut, berwarna coklat dengan hiasan pita kecil di bagian dada. Terkesan sangat mewah dan elegan.

Beralih mencari sepatu. Aku menemukan high heels berwarna coklat sepadan dengan dress yang akan kukenakan. Setelah membeli baju dan sepatu, Niel menarikku kebagian salon. Akupun di dandani secantik mungkin.

Setelah itu barulah aku mengganti pakaian. Aku memang sudah merindukan masa-masa ini. Dimana diriku dihias seperti seorang putri. Aku sangat merindukan ke’wanitaan’ku

Aku berjalan mendekati Niel yang sedang duduk di ruang tunggu. Betapa terkejutnya dia melihat perubahan yang terjadi pada diriku.

“Jia-ya, itu dirimu??” tanyanya tak percaya

Aku hanya menjawab dengan anggukan kecil

“kau sangat cantik dan pastinya kau tidak terlihat seperti seorang pria..haha….”

Ku pukul pundaknya pelan

“kkajja..”

Niel menggenggam tanganku lagi dan kamipun menuju ketempat yang akan kami kunjungi

***

“kau mengajakku kesini??” tanyaku tak percaya seraya memperhatikan sekeliling

“ne…waeyo??” tanya Niel

“ini kan restoran mahal??”

“haha… ini restoran milik teman ayahku…lihat itu…pria yang duduk disana bersama seorang wanita”jawab Niel

“ohhh….sepertinya ayahmu dan ajussi itu berteman baik..”

“yah…tentu…”

“tapi kenapa suasana disini sedikit berbeda? Tidak seperti restaurant lainnya?” tanyaku penasaran

“mmm sebenarnya..ajussi itu sedang merayakan ulangtahun anaknya dan aku diundang dalam acara ini. Datang keacara ini tidak lengkap tanpa seorang wanita, benar kan?”

Kupukul pundak Niel lagi

“Ya! kenapa kau dari tadi memukul pundakku terus?” protes Niel

Aku hanya terkekeh mendengar omelannya

“Ladies and Gentlemen… sambutlah acara malam ini dengan meriah…”seorang mc muncul diatas panggung dan membuka acara

Semua bertepuk tangan tak terkecuali aku dan Niel. Para hadirin bahkan ada yang berdiri seraya bertepuk menyambut pembukaan acara. Aku sempat menoleh melihat para hadirin yang datang. Kedua bola mataku berhenti saat menangkap sosok Min Gi yang berdiri di tengah-tengah keramaian. Kebetulan Min Gi juga menoleh padaku dan menyadari kehadiranku disani. Tanpa kuminta, Min Gi berjalan mendekat kearahku.

“Jia-ya? apa yang kau lakukan disini?”

“sedangkan kau, apa yang kau lakukan disini?” aku malah balik bertanya pada dirinya

“Ya! ini acara ulang tahun calon tunanganku, kalau aku tidak datang, kau tau kan apa yang akan appa dan umma lakukan?” jawabnya pasrah

“calon tunangan??” tanyaku semakin heran

“ladies and gentlemen…this is LJoe……….” teriakan mc disambut tepukan yang meriah semua hadirin

Bola mataku melebar saat menyaksikan seorang pria yang muncul diatas panggung. Sebuah kue besar tengah menanti kedatanganya. Terlihat jelas di kedua mataku lilin berbentuk 18 menghiasi di bagian atas kue.

Aku sungguh tak percaya. Aku menghadiri acara ulang tahun musuhku sendiri? Apakah Niel juga sama kagetnya seperti diriku?

“aku tidak percaya!” Niel bersuara di sampingku. Aku terkejut dan menoleh ke Niel

“waeyo? kau tidak mengetahui kalau LJoe adalah anak dari teman ayahmu?”

“anii…” jawab Niel masih dengan rasa tidak kepercayaannya

Semua hadirin menyanyikan selamat ulangtahun. LJoe lalu meniup lilin dan menutup mata seperti membuat permohonan. Ah…kenapa dalam keadaan seperti ini aku malah menjadi khawatir?

Aku terus menatap satu persatu hadirin yang datang. Disitu ada CAP, Chunji dan juga ada IU. IU? Aku sangat rindu padanya.

“Jia-ya! kalau LJoe sampai menyadari kalau kau adalah Jay, bagaimana?” tanya Min Gi khawatir

“tidak! Pria itu tidak akan menyadarinya…”jawab Niel

“Jia-ya siapa dia?” tanya Min Gi

“ahh…aku Niel temannya Jia…kami teman dekat…” ujar Niel memperkenalkan diri

“ah…aku Min Gi…”ujar Min Gi lalu membungkuk.

“Niel-ssi aku mohon, kau harus menjaga Jia, jebal…”

“ne…aku pasti menjaganya….” Jawab Niel mantap

Aku mohon kau tidak berbohong padaku Niel. Sungguh saat ini aku sangat takut. Takut kalau LJoe mengetahui identitasku dan semua harapanku akan hancur

“oke baiklah aku kesana, Niel-ssi jaga dia” pinta Min Gi

“ne…” jawab Niel lalu menggenggam tanganku kuat

“Niel-ah.. sepertinya aku tidak kuat lama-lama disini…aku butuh oksigen…”

“ahh…aku tau…kkajja kita keluar…” Niel menarikku keluar restaurant.

***

Kami duduk disebuah kursi yang terletak di depan sebuah kolam renang. Aku tidak tau dimana saat ini kami berada. Yang jelas, aku harus merilekskan diriku dulu.

“gwenchana? Kau terlihat sangat pucat” Niel melap peluh di keningku dengan tangannya

Aku menggeleng “aku baik-baik saja…tak perlu khawatir…” ujarku santai

“ani! Kau terlihat lemas…”

Ya kau memang benar Niel, aku merasa takut dan khawatir. Aku takut LJoe menyadarinya. Aku takut !!!

“Niel-ah bisakah kita kembali keasrama?”

“Ah…ani..acara baru saja dimulai dan kita tidak bisa keluar sebelum acara selesai….Jia-ya maafkan aku! Gara-gara diriku, kau selalu mendapat masalah”

Aku menggeleng kuat “sama sekali tidak!” bantahku

“kita disini sampai selesai acara, ok?”

Aku mengangguk tanda mengerti

“ah…aku akan mengambilkan air minum dan kau tunggu disini, aku tidak akan lama”ujar Niel lalu berlari masuk kedalam restaurant

Aku semakin gelisah, semakin khawatir dan semakin takut. Keringat dingin bercucuran lagi di dahi bahkan hingga tengkuk. Perlahan make up yang menghiasi wajahku luntur akibat terlalu banyaknya keringat yang membasahi di kedua pipi. Aku berdiri dan berjalan mondar-mandir di tepi kolam renang untuk menghilangkan rasa stress di pikiranku. Baru kali ini aku merasakan hal seperti ini.

Aku terus berjalan mondari-mandir. Sesekali kuseka keringatku. Kuhentakkan kakiku ke lantai. Niel belum juga kembali. Apa dia meninggalkanku sendirian disini? Ani! Niel bukan pria seperti itu. Dia sangat berbeda jauh dari LJoe!

“Ya! kenapa tidak di dalam nona?” seseorang mengagetkanku. Dan aku tau persis siapa pemilik suara itu

OMONA!!! LJOE!

Aku menelan ludah dan berbalik untuk memastikan siapa pemilik suara itu. Ku harap aku salah dengar.

Saat aku berbalik dan…

OMONA! Memang benar! Dia LJoe!

Rasanya aku ingin mati saja. Pikiranku saat itu kacau, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan lagi. Hanya satu dalam pikiranku, yaitu LARI!

Tapi tiba-tiba saja… saatberlari aku terpeleset dan jatuh kedalam kolam renang

Aku meronta-ronta di dalam air, minta pertolongan

“Niel…Niel…” teriakku di dalam air

Sial, aku terlalu banyak menelan air. Dinginnya air mulai merasuk keseluruh tulangku.

“tolong……” aku berteriak, meski ku tau tidak akan ada orang yang mendengar

Namun seseorang berenang mendekatiku dan meraih tanganku. Ia membawaku ke permukaan dan menggendongku hingga ke tepi kolam.

Sebelum semuanya menjadi gelap, indra pengihatanku masih dapat menangkap sosok pria yang kuduga berhasil menyelamatkan diriku.

~Niel gomawoyo~

***

~To Be Continued~

***

Komennya di tunggu ^^

8 thoughts on “THE PARALYZED part 10

Leave a reply to moontosjh Cancel reply